Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Trimakasih kepada teman - teman yang mau mampir dan membaca di blog tugas sekolah ini. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas sedikit tentang materi perkuliahan semester 1 tentang sejarah aliran psikologi.
Pengertian Sejarah Aliran Psikologi
Pada masa sekarang
psikologi sudah sangat di kenal dalam masyarakat luas, akan tetapi
taukah kalian apa itu psikologi?
Padamulanya psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno Psychē yang berarti jiwa dan logia yang
artinya ilmu, sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu
yang mempelajari tentang jiwa. Psiologi sendiri
baru di akui sebagai ilmu independen setelah didirikannya laboraturium
psikologi oleh Wiliem wundt pada tahun 1897, hal tersebut sangat berpengaruh
untuk perkembangan psikologi.
Aliran –
Aliran dalam Psikologi
Ilmu psikologi memiliki 7 aliran. Aliran tersebut
adalah strukturalisme, fungsionalisme,
asosiasisme, psikoanalisa, behaviorisme, gestal, dan humanistik.
1. strukturalisme
Pencetus teori ini adalah seorang tokoh bernama wilhem wundt
Beliau
berpendapat untuk mempelajari gejala-gejala kejiwaaan kita harus mempelajari
isi dan struktur jiwa seseorang. Untuk metode yang dia gunakan Instrospeksi /
mawas diri dan memiliki objek kajian yakni kesadaran.
2. FUNGSIONALISME
Pencetus teori ini adalah seorang tokoh bernama William
James (1842-1910)
William james memiliki pendapat :
- Mempelajari
fungsi / tujuan akhir aktivitas
- Semua
gejala psikis berpangkal pada pertanyaan dasar yaitu apakah gunanya aktivitas
itu
- Jiwa
seseorang diperlukan untuk melangsungkan kehidupan dan berfungsi untuk
menyesuaikan diri.
Pendapatnya ini lebih menekankan apa tujuan atau akhir dari
suatu aktivitas.
3.
ASOSIASISME
Pecetus teori ini adalah tokoh bernama Tomas Hobbes (1588-1679)
Metode yang beliau gunakan adalah eksperimen. Menurut pendapatnya jiwa terdiri dari
3 bagian, antaralain :
1. Sensation : Proses seseorang menerima
rangsang
2. Recall : Proses seseorang memproduksi
kembali yang dialami
3. Association : Penggabungan rangsang satu
dengan rangsang yang lain lahirlah berpikir.
4. PSIKOANALISA
Pencetus dari teori ini adalah Sigmund Freud (1856-1939)
Beliau beranggapan bahwa kehidupan manusia di kuasai oleh
alam ketidaksadara. Untuk metode yang dia gunakan adalah metode eksperimen. Pada
teori psikoanalisa ini terdapat tiga struktur kepribadian:
1. Id, adalah berisi energi psikis, yang hanya memikirkan
kesenangan semata.
2. Ego, adalah pengawas realitas.
3. Superego, adalah berisi kaidah moral dan
nilai-nilai sosial yang diserap individu dari lingkungannya.
5.
BEHAVIORISME
Pencetus dari tori ini adalah John Broadus Watson (1878-1958)
Teori behaviorisme ini mempelajari tentang tingkah laku. Dalam
teori ini tingkah laku di bedakan menjadi dua yaitu tingkahlaku terbuka atau
tingkah laku nyata, tingkah laku ini dapat di ukur secara obyekti dan yang ke
dua adalah tingkah laku tertutup, tingkah laku tertutup ini seperti tingkah laku
kontraksi otot-otot sekresi kelenjar (gerakan-gerakan yang lemah), berpikir
(tidak bergerak-gerak secara halus sekali selama kita berpikir)
6. GESTALT
Pandangan pokok psikologi Gestalt adalah
berpusat bahwa apa yang dipersepsi itu merupakan suatu kebulatan, suatu unity
atau suatu Gestalt.
Psikologi Gestalt semula memang timbul
berkaitan dengan masalah persepsi, yaitu pengalaman Wertheimer di stasiun
kereta api yang disebutnya sebagai phi phenomena.
Dalam pengalaman tersebut sinar yang tidak bergerak dipersepsi sebagai
sinar yang bergerak (Garret, 1958). Walaupun secara objektif sinar itu tidak
bergerak.
Dengan demikian maka dalam persepsi itu ada
peran aktif dalam diri perseptor.
Ini berarti bahwa dalam individu mempersepsi
sesuatu tidak hanya bergantung pada stimulus objektif saja, tetapi ada
aktivitas individu untuk menentukan hasil persepsinya.
7.
Humanistik
Pada akhir tahun 1940-an munculah suatu
prsepektif psikologi baru.
Gerakan ini berkembang, dan kemudian
dikenal sebagai humanistis, eksestansial, perceptual, atau fenomologikal.
Psikologi ini berusaha untuk memahami
perilaku seseorang dari sudut pandang si pelaku (behaver), bukan dari pengamat
(obsrver).
Aliran ini mempunyai pandangan bahwa
tiap-tiap individu di pengaruhi dan dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang
mereka hubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka sendiri.
Pandangan ini menganggap bahwa manusia
mempunyai sifat yang baik dan mempunyai potensi yang luar biasa sejak lahir.
Psikologi Dalam Pemikiran Para Filsuf
Seperti yang di ketahi psikologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang perilaku atau
tindakan dan proses – proses lainya yang berpengaruh pada kondisi mental
manusia. Parra filsuf menyampaikan tentang apa itu psikologi, diantaranya
adalah :
1. Aristoteles
(384-322 SM)
Aristoteles adalah salah satu ahli filsuf yang memiliki
julukan bapak ensiklopedia, dia juga murid dari Plato akan tetapi memiliki
pemikiran yang berbeda dari Plato.
Aristoteles mengajarkan bahwa semua benda yang ada didunia
ini mempunyai dorongan untuk tumbuh dan berkembang dan mempunyai tujuan
tertentu.
2. Plato (427-347 SM)
Plato merupakan penganut dulaisme yamg sebenar – benarnya. Tentang
“jiwa”, plato memandang bahwa dualisme antara jiwa dan badan.Plato mengemukakan bahwa jiwa manusia itu sudah ada sejak sebelum manusia
itu lahir atau disebut pra eksistensi jiwa. Dimana jiwa itu berada di dua
dunia. Yang pertama di dunia sensoris yaitu pengindraan. Yang kedua adalah
dunia idea yaitu siafat asli manusia yaitu berpikir. Atau disebut juga dunia
sensoris adalah badannya dan dunia idea adalah ingatannya. Filsafat ini dikenal
dengan filsafat idealisme.
Al Qur’an dan Hadits
Psikologi
A. Konsep manusia dalam al-qur’an dan hadist
psikologi
1.
Konsep Manusia dalam Al-quran
a. Al-Insan
Al-Insân berarti lupa. Kata al-insân dinyatakan dalam al-Qur‟an sebanyak
73 kali yang disebut dalam 43 surat. Penggunaan kata al-insân pada umumnya
digunakan pada keistimewaan manusia sebagai khalifah di muka bumi, sekaligus
dihubungkan dengan proses penciptaannya.
b. Al-Basyar
Al-Basyar terambil dari akar kata yang pada mulanya berarti penampakan
sesuatu dengan baik dan indah, Kata Al-Basyar dinyatakan dalam al-Qur‟an
sebanyak 36 kali yang tersebut dalam 26 surat. Pemaknaan manusia dengan
Al-Basyar memberikan pengertian bahwa manusia adalah makhluk biologis serta
memiliki sifat-sifat yang ada di dalamnya, seperti makan, minum, perlu hiburan,
seks dan lain sebagainya.
c. An-Nas
Kata an-nâs menunjukkan pada
hakikat manusia sebagai makhluk social dan ditunjukkan kepada seluruh manusia
secara umum tanpa melihat statusnya apakah beriman atau kafir.
2. Konsep Manusia dalam Hadist
“Dari Abu Abdurrahman Abdullah
bin Mas’ud ra. Beliau berkata : Rasulullah SAW menyampaikan kepada kami dan
beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan. Sesungguhnya setiap kalian
dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat
puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari,
kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus
kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan
untuk menetapkan empat perkara : menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya, dan
kecelakaan atau kebahagiaannya…” (Riwayat Bukhori dan Muslim) .
Tahapan-tahapan
Penciptaan:
1.
Nutfah : tingkat
pertama bermula selepas persenyawaan atau minggu pertama, setelah terjadi pencampuran
air mani. Menurut Ibn Jurair asal kata nutfah ialah “nutf” berarti air yang
sedikit yang terdapat di dalam sebuah tabung. Allah menciptakan anggota yang
berlainan dari nutfah,untuk lelaki
membentuk saraf dan tulang, dan nutfah perempuan membentuk darah dan daging.
2.
Alaqah : terjadi pada minggu pertama
atau hari ketujuh. Telur yang sudah disenyawakan tertananm di dinding rahim.
Alaqah semakna dengan segumpal darah yang terjadi selama 3 minggu didalam
rahim.
3. Mudghah : terjadi pada minggu keempat dengan terjadinya
pembentukan otak, syaraf tunjang, telinga dan anggota lainnya. Pernafasan sudah
mulai terbentuk, jantung mulai berdetak, darah mengalir lebih banyak, dan
terjadi selama tujuh minggu.
4. Idham dan Lahm : terjadi pada minggu kelima, keenam, dan
ketujuh ditandai dengan pembentukan tulang yang mendahului pembentukan otot.
Terbentuk pula satu sistem yang komplek, perut dan usus mulai terbentuk,
saluran pernafasan mulai kelihatan. Kaki dan tangan mulai tumbuh, telinga dan
mulut makin sempurna. Pada minggu kedelapan semuanya telah sempurna dan
lengkap.
5. Nasy’ah khalqan akhar : terjadi pada bulan ketiga yaitu
ketika embrio sudah masuk kejanin. Tulang janin terbentuk dengan sempurna dan
kukupun sudah mulai tumbuh. Perubahannya hanya ukuran bayi saja.
6. Nafkhur-ruh : yaitu tingkat peniupan roh yang terjadi
selepas empat puluh hari dan selepas terbentuknya organ-organ tubuh termasuklah
organ seks. Nilai kehidupan terjadi didalam rahim, bukan hanya perkembangan
fisikal tetapi mempunyai hubungan dengan Allah melalui ikatan kesaksian
sebagaimana yang disebutkan oleh Allah didalam alquran surah AL-A’raf ayat 172.
3. Tujuan
penciptaan manusia
A. Khalifah di Bumi
Ketika
memerankan fungsinya sebagai khalifah Allah di muka bumi, ada dua peranan
penting
yang diamanahkan dan dilaksanakan manusia sampai hari kiamat. Pertama,
memakmurkan
bumi (al ‘imarah). Kedua, memelihara bumi dari upaya-upaya
perusakan
yang datang dari pihak manapun (ar ri’ayah).
B. Abdullah
Abdullah
juga diartikan sebagai Hamba Allah, tugas utama hamba Allah adalah
mengabdi
(beribadah) kepada Sang Khaliq; menaati perintah-Nya dan menjauhi
segala
larangan-Nya. Sebagai makhluk Allah, manusia mendapat amanat yang harus
dipertanggung
jawabkan dihadapan-Nya.
4. Tugas-Tugas
Manusia Secara Vertikal dan Horizontal
Vertikal :
· Senantiasa beribadah kepada Allah SWT.
· Menjauhi semua yang dilarang Allah SWT.
· Menjaga dan memelihara bumi.
· Tidak merusak keindahan/kelestarian bumi.
· Selalu bersyukur atas karunia yang didapat.
· Bersikap ikhlas dan selalu tawakal ketika menghadapi
musibah.
Horizontal :
· Memiliki sikap toleransi antar umat beragama.
· Memiliki rasa tolong menolong terhadap sesama
manusia.
· Menyadari sebagai umat manusia adalah
makhluk sosial yang saling membutuhkan.
· Memiliki sikap jujur, adil terhadap sesama.
· Dapat menciptakan suasana damai dan sejahtera
dimanapun berada.
Al-Ghazali dan Teori Psikologi
1. Biografi Al-Ghazali
Nama
lengkap dari Al-Ghazali adalah Abu Hamid
Muhammad bin Muhammad al Ghazali ath-Thusi asy-Syafi'i. Ia lahir di Ghazaleh
suatu desa dekat Thus, bagian dari kota Khurasan, Iran pada tahun 450 H/1056 M.
Beliau adalah seorang filsuf dan teolog muslim Persia, yang dikenal sebagai
Algazel di dunia Barat abad Pertengahan. Imam Al-Ghazali meninggal dunia pada
14 Jumadil Akhir tahun 505 Hijriah bersamaan dengan tahun 1111 Masehi di Thus.
Jenazahnya dikebumikan di tempat kelahirannya.
2. Karya-Karya Al-Ghazali
· Al Tahafut falsafah (kekacauan pikir para filosof)
· Ihya’ Ulummudin (menghidupkan kembali ilmu-ilmu
agama)
· Minhaj At’ Abidin (mengabdikan diri pada Tuhan)
· Al Iqtishad fi Al I’tiqad (moderasi dalam akidah)
· Ayyuha Al Walad (wahai anak)
3. Manusia Dalam Pandangan Al-Ghazali
· Hakikat Manusia
- Hakikat manusia adalah jiwanya ( aspek rohani).
- Menurut al-Ghazali, aspek rohaniyah manusia yaitu al- qalb, al- ruh, al-nafs, dan al-aq’l
- Hakikat manusia adalah jiwanya ( aspek rohani).
- Menurut al-Ghazali, aspek rohaniyah manusia yaitu al- qalb, al- ruh, al-nafs, dan al-aq’l
· Tujuan Hidup Manusia
Menyangkut
nilai. nilai yang dimaksud adalah dalam arti moral karena kaitannya
adalah
dengan tingkah laku manusia yang memperlihatkan tujuan hidupnya.
· Upaya untuk mencapai tujuan hidup
4. Pandangan
Al-Ghazali tentang psikologi
Beliau menjelaskan bahwa mempelajari disiplin ilmu jiwa ini
adalah wajib. Sebab dengan menguasai ilmu inilah tercapainya cara-cara
pensucian jiwa. "Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa
itu" (QS. 91:9). Sedangkan mengabaikan ilmu ini akan berakhir pada
kerugian. "Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotori jiwanya"
(QS. 91:10).